Jumat, 14 Juni 2013

kuat lentur

kuat lentur hembusan nafas mu menyeruak di balik tembok kumpulan batu aerodinamis menghantarkan kedua angin itu menyatu langsung menerpa ku di mata dan diharga yang sedemikian rupa rasa sayang ini kian menghimpit beban merata yang terus menekan menarik dan menciut kan angan bagaimana ku mampu menahan beban ini jika kedu reaksi ku sudah tidak setangguh dulu kini kau berubah laju garis kerja mu menjauhi 0 derajat tak searah namun satu lintangan seperti menjepit tapi tidak menarik makin lama makin sulit kutemukan dimana jua letak titik terdekatnya kita memang satu hatu tapi hati kita tidak satu dimensi sementara itu cinta harus hidup di dimensi yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar